Penyakit jantung koroner (PJK) adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika arteri yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat penumpukan plak, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya. Memahami gejala dan faktor risiko penyakit jantung koroner sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan yang efektif. Dalam artikel ini, PAFI Tobadak akan membahas gejala penyakit jantung koroner dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.

Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?

Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koroner yang membawa darah ke otot jantung mengalami penyempitan. Penyempitan ini biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding arteri. Ketika aliran darah ke jantung terganggu, otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan nyeri dada (angina) dan, dalam kasus yang lebih parah, serangan jantung.

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Mengenali gejala penyakit jantung koroner sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:

  1. Nyeri Dada (Angina): Nyeri atau ketidaknyamanan di dada adalah gejala paling umum dari penyakit jantung koroner. Rasa sakit ini bisa terasa seperti tekanan, sesak, atau nyeri yang menjalar ke lengan, leher, punggung, atau rahang.
  1. Sesak Napas: Penderita penyakit jantung koroner sering mengalami sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik atau saat beristirahat. Ini terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien.
  1. Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik. Penderita mungkin merasa lelah bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.
  1. Pusing atau Pingsan: Beberapa orang dengan penyakit jantung koroner mungkin mengalami pusing atau bahkan pingsan, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
  1. Keringat Berlebih: Berkeringat secara berlebihan tanpa alasan yang jelas, terutama saat beristirahat, bisa menjadi tanda adanya masalah jantung.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit jantung koroner, antara lain:

  1. Usia: Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring bertambahnya usia. Pria berisiko lebih tinggi pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita.
  1. Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung koroner, risiko Anda juga meningkat. Faktor genetik dapat berperan dalam kesehatan jantung.
  1. Kebiasaan Merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat merusak dinding arteri dan mempercepat proses aterosklerosis.
  1. Kadar Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung.
  1. Tekanan Darah Tinggi: Hipertensi dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Memantau dan mengelola tekanan darah sangat penting.
  1. Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah.
  1. Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Mengadopsi gaya hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Langkah-langkah Pencegahan

Mencegah penyakit jantung koroner melibatkan beberapa langkah, antara lain:

  1. Konsumsi Makanan Sehat: Makan makanan yang kaya akan serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah.
  1. Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Usahakan untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu.
  1. Berhenti Merokok: Jika Anda merokok, berhenti merokok adalah salah satu langkah terbaik yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan kesehatan jantung.
  1. Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Deteksi dini dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.
  1. Kelola Stres: Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Penyakit jantung koroner adalah masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus. Dengan mengenali gejala dan faktor risiko, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung. PAFI Tobadak mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Ingatlah bahwa pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Jaga kesehatan Anda dan orang-orang terdekat agar tetap bugar dan terlindungi dari bahaya penyakit jantung koroner!